Selamat bertemu kembali dengan materi kimia di kelas XI. Materi pertama di kelas XI ini adalah Hidrokarbon. Materi ini sangat kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari karena ada begitu banyak bahan-bahan di alam yang tersusun dari hidrokarbon. Senyawa karbon banyak dijumpai sehari-hari. Gula, kayu, pupuk, minyak, plastik dan nasi merupakan beberapa contoh dari senyawa karbon yang banyak kita jumpai
Tabung gas berisi gas elpiji yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak pada kompor gas. Elpiji mengandung senyawa hidrokarbon, seperti propana, etana, butana. Komponen utama elpiji adalah propana (90%) yang merupakan hidrokarbon alifatik jenuh ( ikatan rantai karbonnya terdiri dari ikatan tunggal). Gas elpiji dapat dialihkan ke kompor gas dengan menggunakan selang. Jika kompor gas terhubung dengan elpiji, maka jika tombol pada kompor di putar ke arah ON, maka kompor akan menyala.
Sumber utama hidrokarbon berasal dari gas alam dan minyak bumi. Gas alam terutama terdiri dari metana (CH4) sedangkan minyak bumi merupakan campuran kompleks berbagai jenis hidrokarbon.
Senyawa karbon organik jumlahnya sangat banyak. Sukrosa, glukosa, urea, asam cuka, serta alkohol. Senyawa-senyawa tersebut selain tersusun dari unsur C dan H juga tersusun dari unsur O, N, dan S.
Berikut cara medeteksi unsur-unsur penyusun senyawa organik:
1. Dengan pembakaran atau pemanasan Senyawa organik, jika dibakar akan menghasilkan karbon dioksida dan air, secara umum dituliskan:
CxHyOz(s) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
2. Pengujian keberadaan unsur C, H, dan O
Apabila sampel senyawa organik dibakar menyisakan abu berwarna hitam, berarti mengandung unsur karbon. Jika golongan gula, ditambahkan larutan asam sulfat (H2SO4) pekat juga terbentuk arang atau karbon.
Apabila sampel organik dipanaskan, ujung botol ditutup dan dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi air barit, Ba(OH)2, atau air kapur, Ca(OH)2 dan mengeruhkan air kapur/air barit, berarti senyawa tersebut menghasilkan CO2, atau mengandung unsur karbon
Apabila digunakan kertas kobalt, kertas kobalt berubah warna dari biru menjadi merah muda, berarti sampel saat dipanaskan menghasilkan molekul air
Apabila digunakan kertas kobalt, kertas kobalt berubah warna dari biru menjadi merah muda, berarti sampel saat dipanaskan menghasilkan molekul air
Hidrokarbon Alifatik
Hidrokarbon alifatik adalah senyawa organik yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen, tersusun dalam rantai lurus, bercabang, atau siklik, dan tidak mengandung cincin aromatik. Kelompok ini dibagi menjadi hidrokarbon jenuh (alkana) dengan ikatan tunggal dan hidrokarbon tak jenuh (alkena, alkuna) dengan ikatan rangkap dua atau tiga. Contohnya meliputi metana, etana, etena, dan etuna, yang memiliki berbagai aplikasi seperti bahan bakar dan pengelasan.
Ciri-ciri Utama :
Komposisi: Terdiri dari atom karbon dan hidrogen.
Struktur Rantai: Tersusun dalam rantai terbuka (lurus atau bercabang) atau dalam struktur cincin (siklik).
Non-Aromatik: Tidak memiliki struktur cincin benzena atau cincin aromatik lainnya.
Jenis Ikatan: Mengandung ikatan tunggal, ganda, dan/atau rangkap tiga antar atom karbon.
Penggolongan
Berdasarkan jenis ikatan karbonnya, hidrokarbon alifatik dibagi menjadi:
Alkana (Alifatik Jenuh): Semua ikatan antar atom karbon adalah ikatan tunggal.
Rumus Umum: CnH2n+2
Contoh: Metana (𝐶𝐻4), Etana (𝐶2𝐻6), Propana (𝐶3𝐻8)
Alkena dan Alkuna (Alifatik Tak Jenuh): Memiliki setidaknya satu ikatan rangkap dua (alkena) atau ikatan rangkap tiga (alkuna) antar atom karbon.
Contoh Alkena: Etena (etilen).
Contoh Alkuna: Etuna (asetilena).
Contoh dan Aplikasi
Bahan Bakar: Metana dalam gas alam, butana dalam pemantik, dan berbagai jenis hidrokarbon dalam bensin, solar, dan bahan bakar jet.
Industri: Etuna (asetilena) digunakan untuk pengelasan.
Senyawa alifatik
Dalam kimia, khususnya kimia organik, senyawa yang terbentuk dari ikatan karbon dan hidrogen terbagi menjadi dua bagian, yaitu senyawa siklik dan senyawa asiklik.
Alifatik (bahasa Yunani: aleiphar, berarti minyak atau lemak) adalah senyawa organik yang tidak mempunyai sifat aromatik (bahasa Inggris: aromatic ring).[1] Senyawa alifatik dapat berupa:
siklik (bahasa Inggris: cyclic), seperti sikloheksana
atau:
Pada senyawa alifatik, atom karbon dapat saling mengikat dalam bentuk rantai lurus bercabang maupun bercabang, atau cincin non aromatik (alisiklik), dengan ikatan tunggal, ganda dan tiga ikatan kovalen. Ikatan kovalen dapat mengikat unsur lain selain hidrogen, antara lain oksigen, nitrogen, belerang, dan klor.
Pada umumnya senyawa alifatik mudah terbakar (bahasa Inggris: flammable) sehingga sering digunakan sebagai bahan bakar, seperti metana untuk bahan bakar kompor dan asetilen untuk pengelasan (bahasa Inggris: welding).
Contoh senyawa alifatik